Tugas Belajar Lanjut: Projek Belajar Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Tugas analisa :
Untuk memahami Pancasila sebagai sistem filsafat, Anda dipersilakan
untuk mencari informasi dari berbagai sumber tentang :
1. Berbagai kasus yang terkait dengan pengembangan karakter
Pancasilais, seperti jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, dan cinta damai
2. Contoh tentang keputusan yang diambil berdasar pada prinsip
musyawarah dan mufakat di lingkungan sekitar Anda.
Jawaban di upload di blog masing-masing
Jawaban :
1. Disadari atau tidak, hal inilah yang merupakan salah satu faktor Indonesia dapat bersatu dari Sabang hingga Merauke, walaupun berbeda agama, suku dan warna kulit. Oleh karena itu budaya gotong royong perlu dilestarikan sebagai tonggak toleransi dalam setiap berbedaan yang ada di Indonesia.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai pengertian gotong royong, maka dapat dinyatakan bahwa gotong royong sebagai suatu bentuk kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan sifatnya sukarela tanpa mengharap imbalan apapun dengan tujuan suatu pekerjaan atau kegiatan akan
berjalan dengan mudah, lancar dan ringan. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan secara bergotong royong. Contoh dari kegiatan gotong royong ini bisa kita lihat disekitar lingkungan kita sendiri, misalnya kerja bakti membersihkan lingkungan, gotong royong membangun rumah, gotong royong membuat jalan desa, gotong royong membersihkan sampah di sungai dll. Disisi lain, gotong royong ini juga bisa menumbuhkan dan memperkuat silaturahmi dan persaudaraan serta menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Salah Satu contohnya ialah, pada setiap 3 bulan sekali dilingkungan rumah saya warga sekitar melakukan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekitar, seperti membersihkan Got, Jalan dll. Untuk Contoh mengenai kedisiplinan,lingkungan tempat saya belajar/kuliah menetapkan waktu masuk perkuliahan jam 7 pagi,dan apabila mahasiswa terlambat maka akan dikenakan sanksi, hal ini baik untuk membangun karakter mahasiswa agar lebih disiplin dalam pekerjaannya kelak.
Dalam kasus di Indonesia, krisis karakter Pancasilais, mengakibatkan bangsa Indonesia kehilangan kemampuan untuk mengerahkan potensi masyarakat guna mencapai cita-cita bersama. Krisis karakter ini seperti penyakit akut yang terus menerus melemahkan jiwa bangsa, sehingga bangsa kita kehilangan kekuatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang maju dan bermartabat di tengah-tengah bangsa lain di dunia.
Menerapkan Pancasila dalam Kehidupan dan Perilaku Sehari-hari - Salah satu kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah sebagai pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung pengertian bahwa nilai-nilainya merupakan pegangan dalam mengatur sikap dan tingkah laku. Pancasila digunakan sebagai petunjuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa Indonesia harus menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur tersebut yang telah diakui kebenaran dan keabsahannya. Jika tidak diamalkan maka pandangan hidup tersebut hanya menjadi slogan dan tak bermanfaat sama sekali dalam kehidupan sehari-hari. Dalam keadaan demikian maka bangsa Indonesia akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sehingga terjadi perpecahan. Kita tidak menghendaki hal itu terjadi.
Krisis karakter Pancasilais di Indonesia tercermin dalam banyak fenomena sosial ekonomi yang secara umum dampaknya menurunkan kualitas kehidupan masyarakat luas. Korupsi, mentalitas peminta-minta, konflik horizontal dengan kekerasan, suka mencari kambing hitam, kesenangan merusak diri sendiri, adalah beberapa ciri masyarakat yang mengalami krisis karakter Pancasilais.
Contoh dalam ruang lingkup mahasiswa
-Menerapkan sikap jujur dalam ujian, absen mata kuliah
-Disiplin dalam mengerjakan tugas dan tidak terlambat masuk kelas
-Tanggung jawab atas tugas-tugas yang harus segera di kerjakan
-Peduli sesama teman jika mendapati teman yang sedang kesusahan
-Santun terhadap sesama, maupun dosen
-Ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan sekitar
-Gotong royong dalam mengerjakan masalah-masalah yang ada
-Cinta damai, tidak membuat aksi anarkis yang membuat kerusakan dan meresahkan warga sekitar
2. Cara Menyelesaikan Masalah Bersama dengan Musyawarah untuk Mufakat - Budaya Bangsa Indonesia yang luhur, sejak dahulu bangsa Indonesia dalam menyelesaikan suatu masalah yang menyangkut kepentingan orang
banyak selalu dengan cara musyawarah mufakat. Hingga saat ini budaya musyawarah masih dilakukan oleh bangsa Indonesia terutama di pedesaan. Tujuan musyawarah adalah untuk mencapai mufakat. Arti mufakat, adalah kesepakatan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, kadang-kadang terjadi perbedaan pendapat. Perbedaan adalah sesuatu yang wajar karena setiap orang mempunyai pandangan, pendapat, dan kepentingan sendiri dalam memutuskan suatu masalah. Demikian juga dalam bermusyawarah pasti muncul perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat tidak perlu dipertentangkan, tetapi perlu dicarikan jalan ke luar. Tujuannya agar perbedaan pendapat tersebut dapat disatukan manusia. Dan karena demokrasi pancasila adalah seperti ini maka dalam pengambilan keputusan harus diupayakan dengan penuh hikmah kebijaksanaan dan kearifan demi kemaslahatan.
-Pemilihan ketua Organisasi
-Pemilihan RT
-Pemilihan RW
Keputusan Berdasarkan Musyawarah dan Mufakat
Contoh tentang keputusan yang diambil berdasarkan pada prinsip musyawarah dan mufakat di lingkungan sekitar
Keputusan berasal dari kata putusan yang diartikan sebagai hasil dari suatu pembicaraan yang telah disepakati bersama atau disepakati oleh orang-orang yang melakukan pembicaraan tesebut (kesimpulan akhir). Keputusan bersama adalah suatu keputusan yang sudah ditetapkan berdasarkan pertimbangan, pemikiran serta pembahasan yang matang untuk dijalankan bersama. Keputusan yang telah disepakati dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan harus mewakili seluruh kepentingan seluruh anggota. Dalam pengambila keputusan harus berdasarkan pada nilai penting ynag meliputi:
a. Nilai kebersamaan
b. Nilai kebebasan mengemukakan pendapat
c. Nilai menghargai pendapat orang lain
d. Nilai jiwa besar serta lapang dada
e. Nilai persamaan hak.
Berdasarka ketetapan MPR No II/MPRS/1999 Pasal 79 dijelaskan bahwa pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin dengan musyawarah untuk mufakat, apabila hal ini tidak mungkin, putusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Sedangkan syarat sahnya keputusan berdasarkan musyawarah yaitu apabila diambil dalam suatu rapat yang daftar hadirnya telah ditandatangani leboh dari separo dan jumlah anggota rapat yang mencerminkan setiap fraksi (sebagaimana telah diatur dalam TAP MPR No II/ MPR/1999 Pasal 83. Berdasarkan pedoman pelaksanaan tersebut, ahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam proses musyawarah untuk mufakatdiantaranya adalah:
1. Musyawarah untuk mufakat ini bersumber pada paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
2. Setiap putusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan dan tidak bileh bertentangan dengan Pancasilamdan UUD 1945.
Contoh keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat:
1. Keputusan dalam lingkungan keluarga
a. Pembagian tugas-tugas rumah yang harus dikerjakan oleh anggota keluarga.
b. Kerja bakti bersama keluarga.
c. Pembagian uang saku untuk setiap anggota keluarga.
d. Menentukn atura-aturan yang harus ditaati dalam lingkungan keluarga.
e. Menentukan tempat rekreasi keluarga.
f. Menentukan menu makanan.
2. Keputusan dalam lingkungan sekolah
a. Memilih pengurus kelas, seperti pemilihan ketua kelas.
b. Pemilihan pengurus OSIS sekolah.
c. Pembagian jadwal piket.
d. Pembagian jadwal pelajaran.
e. Keputusan mengenai pemakaian seragan sekolah siswa.
f. Keputusan mengenai jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
3. Keputusan dalam lingkungan keluarga
a. Kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan.
b. Kegiatan kerja bakti.
c. Kegiatan ronda malam.
d. Iuran bulanan warga.
e. Kegiatan membangun tempat ibadah.
f. Peringatan dan pelaksanaan 17 Agustus
g. Kegiatan perbaikan jalan.
4. Keputusan dalam lingkungan Negara
a. Rapat-rapat DPR/ Komisi.
b. Keputusan tentang undang-undang.
c. Keputusan tentang konstitusi negara.
d. Keputusan tentang ideologi negara
e. Keputusan bersama tentang program pembangunan.
f. Keputusan tentang peraturan lalu lintas di jalan raya.
Pelaksanaan musyawarah untuk mufakat dapat terhambat atau sulit dilakukan apabila:
1. Peserta musyawarah hanya mementigkan diri sendiri.
2. Tidak menggunakan akal yang sehat dan hati nurai yang luhur.
3. Berlaku tidak sopan dan bertutur kata yang tidak baik.
4. Memaksakan kehendak.
5. Tidak mau menghormati orang lain.
Manfaat menyelesaikan maslah dengan musyawarah:
a. Masalah dapat cepat terselesaikan/terpecahkan.
b. Keputusan yang diambil memiliki nilai keadilan.
c. Hasil keputusan menguntungkan semua pihak.
d. Dapat menyatukan pendapat yang berbeda.
e. Adanya kebersamaan.
Komentar
Posting Komentar