Ujian Tengah Semester Pendidikan Kewarganegaraan 2020

 UJIAN TENGAH SEMESTER PKWN

Soal :

1. Berikan penjelasan mengenai model relasi ilmu pengetahuan dan tekonologi dengan nilai-nilai budaya dan agama? Bagaimana fenomenanya di Indonesia, model relasi seperti apa yang diterapkan?

2. Bagaimana Kedudukan Pancasila sebagai landasan kebijakan pengembangan Ilmu Pengetahuan di Indonesia? Berikan analisa Anda dan contohnya!

3. Berikan analisa Anda bagaimana fenomena etika politik dalam praktik kehidupan bermokrasi yang saat ini berkembang di Indonesia?

4. Fotografi berperan dalam dalam perubahan sosial, karena memiliki pesan yang mendalam di setiap gambarnya. Mahasiswa diwajibkan membuat 1 (satu) hasil karya foto (hasil karya sendiri) tentang tema “Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu” Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di Indonesia dihadapkan pada tantangan seperti globalisasi, kapitalisme, konsumerisme dan pragmatism. Foto di upload di lembar jawaban ujian dan diunggah di blog masing-masing disertai dengan analisa kritis dan rekomendasi / solusi Anda terhadap permasalahan yang dihadapi!

Jawaban :

1.      1.  Relasi  antara Agama dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu Pengetahuan seiring zaman semakin berkembang dan semakin maju, hal ini memang berdampak positif bagi umat manusia sama halnya perkembangan teknologi yang ada semakin maju dan berkembang, bukan hanya itu teknologi dapat memudahkan orang – orang melakukan aktivitas sehari – hari namun kita harus memperhatikan betapa sensitifnya perkembangan teknologi sekarang karena akhir – akhir ini maraknya konten ponografi dan konten – konten lainnya yang bertentangan dengan agama. Disinilah peran agama yang sangat penting. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin.

 

Pola hubungan antara agama dan iptek di Indonesia saat ini baru pada taraf tidak saling mengganggu. Pengembangan agama diharapkan tidak menghambat pengembangan iptek sedang pengembangan iptek diharapkan tidak mengganggu pengembangan kehidupan beragama. Konflik yang timbul antara keduanya diselesaikan dengan kebijaksanaan (Furchan, 2009).

Dewasa ini iptek menempati posisi yang amat penting dalam pembangunan nasional jangka panjang ke dua di Indonesia ini. Penguasaan iptek bahkan dikaitkan dengan keberhasilan pembangunan nasional. Namun, bangsa Indonesia juga menyadari bahwa pengembangan iptek, di samping membawa dampak positif, juga dapat membawa dampak negatif bagi nilai agama dan budaya yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang telah memilih untuk tidak menganut faham sekuler, agama mempunyai kedudukan yang penting juga dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itulah diharapkan agar pengembangan iptek di Indonesia tidak akan bertabrakan dengan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa (Furchan, 2009).

Kendati pola hubungan yang diharapkan terjadi antara agama dan iptek secara eksplisit adalah pola hubungan netral yang saling tidak mengganggu, secara implisit diharapkan bahwa pengembangan iptek itu dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh nilai-nilai agama. Ini merupakan tugas yang tidak mudah karena, untuk itu, kita harus menguasai prinsip dan pola pikir keduanya (iptek dan agama) (Furchan, 2009).


2.     2.  Pancasila sebagai Ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Yang merupakan dari bagian UUD 1945. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila.  Nilai –nilai itu tersendiri terdiri dari 5 nilai yaitu :

 

1.       Nilai Ketuhanan sebagai dasar pengembagan ilmu

 

2.        Nilai Kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu

 

3.       Nilai Persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu

 

4.       Nilai Kerakyatan sebagai dasar pegembangan ilmu

 

5.       Nilai Keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

 

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu harus di dasari dengan Nilai –nilai tersebut agar tujuan  bangsa dapat tercapai dengan baik, jika tidak di dasari dengan nilai tersebut tujuan bangsa akan gagal & berakibat fatal untuk bangsa Indonesia.

Beberapa Penjabaran Nilai pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :

-          Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam sila persatuan Indonesia , masyarakat berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika. Jadi kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari urusan  pribadi. Sila ke-3 sangatlah tercermin dari adanya sikap kita untuk menghargai & menghormati sesama warga negara.  Adapun arti & makna dari nilai / sila persatuan yaitu : Nasionalisme, Cinta Bangsa & Tanah air, Menggalang Persatuan & Kesatuan Indonesia, Menghilangkan penonjolan kekuatan / kekuasaan keturunan & warna kulit, Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggungan.

Contoh persoalan / kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan yaitu walaupun meumpunyai banyak perbedaan seperti agama, warna kulit & Bahasa tetap harus saling menghargai. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

-          Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara Demokratis, artiya setiap ilmuwan  memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya, tetapi juga harus saling menghormati & menghargai kebebasan orang lain, sila ke- 4 mempunyai makna yaitu : Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat, Tidak memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan budaya bermusyawarah dan mengambil keputusan bersama, Bermusyawarah sampai mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara Demokrasi, Demokrasi dalam arti umum yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pada intinya Pancasila pada sila ke 4 mengajarkan kita untuk menentukan sebuah pilihan melalui cara musyawarah, segala keputusan yang di ambil dalam musyawarah harus melandasi Pancasila.

3.        

      3. Etika berpolitik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus mengakui bahwa saat ini banyak kalangan elite politik cenderung berpolitik dengan melalaikan etika kenegarawanan. Banyak sekali kenyataan bahwa mereka berpolitik dilakukan tanpa rasionalitas, mengedepankan emosi dan kepentingan kelompok, serta tidak mengutamakan kepentingan berbangsa. Hal ini sangat menghawatirkan karena bukan hanya terjadi pembunuhan karakter antarpemimpin nasional dengan memunculkan isu penyerangan pribadi, namun juga politik kekerasan pun terjadi. Para elite politik yang saat ini cenderung kurang peduli terhadap terjadinya konflik masyarakat dan tumbuhnya budaya kekerasan.

Kurangnya  etika berpolitik sebagaimana prilaku elite di atas merupakan akibat dari ketiadaan pendidikan politik yang memadai. Bangsa kita tidak banyak mempunyai guru politik yang baik, yang dapat mengajarkan bagaimana berpolitik tak hanya memperebutkan kekuasaan, namun dengan penghayatan etika serta moral. Politik yang mengedepankan take and give, berkonsensus, dan pengorbanan. Selain itu kurangnya komunikasi politik juga menjadi penyebab lahirnya elite politik seperti ini. Yaitu elite politik yang tidak mampu menyuarakan kepentingan rakyat, namun juga menghasilkan orang-orang yang cenderung otoriter, termasuk politik kekerasan yang semakin berkembang karena perilaku politik dipandu oleh nilai-nilai emosi.

4.

 

 

Gambar diatas merupakan contoh Pancasila sebagai dasar pengembangan iptek di Indonesia dihadapkan pada tantangan seperti globalisasi, kapitalisme, konsumerisme dan pragmatism.

 

4.           Berdasarkan foto diatas kita tahu bahwa akhir – akhir ini kedua jasa pengantar tersebut menuai pro dan kontra, dimana ojek konvensional tidak setuju akan hadirnya ojek online. Dan kita tahu bahwa system kerja ojek online lebih maju dari ojek konvensional dimana ojek online sudah menggunakan aplikasi agar dapat memudahkan pelanggan. Namun menurut saya hal tersebut lebih baik di selesaikan secara musyawarah dan berpedoman pada Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Analisa Kritis terhadap gambar diatas ialah :

 

-Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

 

Dalam sila persatuan Indonesia , masyarakat berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika. Jadi kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari urusan  pribadi. Sila ke-3 sangatlah tercermin dari adanya sikap kita untuk menghargai & menghormati sesama warga negara.  Adapun arti & makna dari nilai / sila persatuan yaitu : Nasionalisme, Cinta Bangsa & Tanah air, Menggalang Persatuan & Kesatuan Indonesia, Menghilangkan penonjolan kekuatan / kekuasaan keturunan & warna kulit, Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggungan.

 

 -       Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara Demokratis, artiya setiap ilmuwan  memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya, tetapi juga harus saling menghormati & menghargai kebebasan orang lain, sila ke- 4 mempunyai makna yaitu : Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat, Tidak memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan budaya bermusyawarah dan mengambil keputusan bersama, Bermusyawarah sampai mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan. Dengan adanya kedua bisnis ritel ini Keduanya sama-sama bergerak menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti makanan, kebutuhan rumah tangga hingga parfum dengan harga yang bersaing.

    Solusi/rekomendasi untuk permasalahan diatas yaitu ada dua, yang pertama kita kembalikan kepada masyarakat itu sendiri untuk memilih mana yang menurut mereka nyaman karena tidak semua pelanggan mengerti akan aplikasi yang digunakan ojek online karena memang ada yang belum paham tentang teknologi yang ada, yang kedua yaitu berdasarkan sila ketiga, dimana kita harus menjunjung nilai persatuan walaupun berbeda – beda tapi tetap satu, artinya ojek konvensional dan ojek online harus saling berdampingan dan harus saling melengkapi demi satu tujuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2020/2021 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (UNIKOM) MATA KULIAH PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN